Selasa, 12 Mei 2009

Artikel Opini

Kurangnya Kesadaran Lingkungan

Oleh : Muhammad Krista

Akhir – akhir ini sering sekali kita mendengar isu – isu tentang global warming semakin gencar disuarakan oleh berbagai pihak. Baik melalui kampanye – kampanye tentang lingkungan hidup, wacana atau iklan melalui media massa, bahkan para musisi juga tidak mau kalah untuk menciptakan lagu bertemakan tentang lingkungan. Tentu saja hal ini sangat positif untuk dilakukan. Namun apakah kita hanya mampu untuk menyuarakannya saja tanpa ada bukti nyata yang kita lakukan? Tentu saja akan lebih baik jika kita menggunakan prinsip “talk less, do more” bukan?

Global warming dalam Bahasa Indonesia berarti pemanasan global. Pemanasan ini bisa terjadi karena berbagai macam hal. Tidak hanya karena makin menipisnya pohon, efek rumah kaca, atau buang sampah sembarangan saja. Sebenarnya banyak hal – hal kecil yang tanpa disadari, kita telah berkontribusi dalam memicu global warming. Misalnya jika kita membuka pintu kulkas terlalu lama tanpa kita sadari kita juga telah berkontribusi dalam memicu global warming. Karena lapisan Freon dalam kulkas tersebut dapat menyebabkan makin menipisnya atmosfer pada bumi. Hal ini juga terjadi pada penggunaan hair dryer. Hal kecil lainnya adalah jika kita makan dan tidak menghabiskan makanan yang kita makan juga dapat memicu timbulnya pemanasan global yang semakin parah. Karena ternyata selain sampah plastik, sampah yang paling banyak ada di bumi adalah sampah makanan. Tentu hal tersebut jarang kita sadari bukan?

Dampak dari pemanasan global tentu saja sudah mulai kita rasakan sekarang. Cuaca yang semakin tidak menentu, mulai mencairnya sedikit demi sedikit lapisan gletser yang ada di kutub, dll. Apa yang akan terjadi jika lapisan gletser di kutub makin lama makin mencair? Tentu saja, bumi akan tenggelam. Bahkan para peneliti meramalkan, jika pemanasan global semakin parah, maka dalam kurun 100 tahun lagi atau bahkan kurang, bumi akan tenggelam dan anak cucu kita tidak mempunyai tempat tinggal lagi untuk hidup.

Dampak dari pemanasan global sudah kita rasakan, dampak jangka panjang pun juga sudah di depan mata. Namun pada kenyataannya, masih banyak masyrakat yang sepertinya masih tidak memiliki kesadaran untuk menyayangi llingkungannya. Mereka terkesan acuh tak acuh dan tidak peduli terhadap hal ini. Gaya hidup modern pun juga membuat mereka tidak peduli pada lingkungan yang semakin hari semakin parah saja. Mereka hanya memikirkan masa sekarang dan tidak memperdulikan bagaimana nasib anak cucunya kelak. Padahal jika mereka tahu, suatu saat akan ada masa kita bernafas tidak gratis seperti sekarang ini. Kita harus membayar untuk bisa mendapatkan oksigen untuk bernafas. Akan ada masa dimana kita hanya akan minum 1 gelas air saja sehari atau bahkan tidak minum sama sekali (bukannya minum 8 gelas sehari seperti yang dianjurkan). Dan juga masa dimana bermain air di sungai atau meyirami tanaman di kebun adalah kenangan yang hanya dapat kita ceritakan pada anak cucu kita tanpa mereka dapat merasakannya. Mereka hanya akan terpukau dengan cerita kita.

Hal – hal tersebut diatas tentu akan semakin lama terjadi jika kita mau untuk llebih peduli pada lingkungan kita. Banyak hal – hal kecil yang dapat memicu pemanasan global semakin parah, namun banyak hal – hal kecil juga yang dapat kita lakukan untuk meminimalisrnya. Misalnya selalu membawa botol air minum sendiri, hemat inlistrik & air, menghabiskan makanan yang kita makan, sebisa mungkin membawa plastik sendiri jika berbelanja & menyimpan plastik yang masih dapat digunakan, memaksimalkan penggunaan kertas, menanam minimal 1 pohon di halaman rumah misalnya, menjaga emisi gas kendaraan kita, dll.

Kita hidup di satu rumah. Rumah kita adalah bumi. Jika tidak ada bumi, dimana lagi kita akan tinggal? Bumi adalah satu – satunya rumah kita semua, tidak hanya aku atau kamu yang wajib menjaganya. Namun kita semua penduduk bumi yang wajib menjaganya.


Muhammad Krista A.

153070244

Tidak ada komentar:

Posting Komentar