Selasa, 12 Mei 2009

Artikel Opini
Breakdance Di Yogyakarta Kini Sudah Dipandang Sebelah Mata
Memang, kebudayaan breakdance atau yang lebih familiar dengan tari kejang bukan berasal dari budaya Indonesia, budaya tersebut berasal dari Amerika sekitar 30 tahun yang lalu yang dipopulerkan oleh Rock Steady Crew yang sampai sekarang masih ada. Namun kita tidak bisa menghindar dengan adanya perkembangan zaman. Perlahan-lahan, budaya tersebut masuk ke Indonesia. Sebagai contoh adalah Yogyakarta, kota yang terkenal dengan kota pelajar dan kota budaya sudah terjamah oleh budaya breakdance atau tari kejang. Breakdance di Yogyakarta sudah berbeda dari 7 tahun yang lalu, bukan tim-timnya yang berbeda, tetapi event-event breakdance di Yogyakarta perlahan-lahan surut.
Hal ini tentunya membuat cemas para B-boy (sapaan untuk penari breakdance) karena mereka tidak bisa “unjuk gigi” di dalam event. Event-event yang berlangsung tidak lebih untuk menyalurkan sebuah bakat. Sekitar tahun 2002, event-event breakdance di Yogyakarta hampir tiap minggu diadakan, baik di mall-mall maupun di tempat-tempat terbuka. Tetapi sekarang, hal tersebut justru sudah berbalik, dalam setahun hanya sekali dua kali event breakdance diadakan, itupun tidak semewah dulu. Mungkin Event Organizer sudah memandang sebelah mata dan sudah tidak berminat lagi mengadakan event breakdance, padahal di balik semua itu, event ini berguna untuk menyalurkan bakat dan untuk menimbulkan sebuah penerus agar kebudayaan breakdance di Yogyakarta tidak dipandang sebelah mata dan kebudayaan ini tidak mati.

Nasru Zarra Alirais
153070332

Tidak ada komentar:

Posting Komentar