Senin, 30 Maret 2009

SOFT NEWS DAN HARD NEWS

Soft News

Naik Onthel Ke Mandala Krida


Mantan Presiden PKS yang juga Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid menghadiri kampanye perdana PKS di Yogyakarta dengan mengendarai sepeda onthel dari kantor DPW PKS Yogyakarta menuju stadion Mandala Krida, Selasa (17/3).



Hard News

Hidayat Nur Wahid Puji Sultan HB X

Puluhan ribu kader dan simpatisan PKS di tengah teriknya sinar matahari, secara sabar mendengarkan orasi politik dari Hidayat Nur Wahid yang masuk ke arena kampanye dengan kendaraan sepeda onthel.

Dihadapan para simpatisan dan kader partainya, Hidayat mengajak kepada masyarakat agar saat Pemilu nanti benar-benar memilih caleg yang berasal dari partai yang selama ini telah terbukti bersih dan amanah. Sebab, hanya dengan menempatkan anggota legislatif yang amanah maka agenda reformasi yang selama ini tertunda dapat diselesaikan.

Selain itu, Hidayat mengungkapkan bahwa hingga saat ini PKS belum memikirkan untuk berkoaliasi karena sedang berkonsentrasi untuk dapat meraih minimal 20 persen suara. Namun ditegaskannya, PKS selalu terbuka kepada partai manapun yang bersifat nasionalis maupun religius sepanjang mempunyai visi dan misi yang sama dengan garis perjuangan partainya.

Sedangkan mengenai sosok Sultan HB X yang dikabarkan akan mejadi pasangan Hidayat dalam Pilpres 2009, Hidayat mengatakan bahwa Sultan merupakan sosok yang layak untuk memimpin.

Pihaknya juga sangat menghargai sikap Sultan yang sangat bijak dalam menanggapi sikap partainya yang telah memutuskan untuk mengajukan calon tunggal. Namun soal pasangan Capres definitif, PKS baru akan mengajukannya setelah mengetahui hasil pemilu legislatif.

Kegiatan kampanye juga semakin meriah dengan hadirnya pelawak Tarzan, Ribut Srimulat, Marwoto Kawer serta grup musik Gigi yang secara khusus hadir di Kota Gudeg untuk menghibur penggemarnya.


Tugas Penulisan berita, di buat oleh :
Baskoro Ady Pramono ( 153070239 )

Minggu, 29 Maret 2009

Hard News dan Soft News

Hard News

Mosi Tidak Percaya Rakyat Indonesia
Yogyakarta (19 maret 2009), “Mosi Tidak Percaya Rakyat Indonesia atas para calon legislatif”, sebuah ungkapan yang disuarakan oleh seorang mahasiswa fakultas ilmu sosial dan politik jurusan Hubungan Internasional bernama Sigit Prasetyo ini dijelaskannya untuk menggambarkan fenomena golongan putih atau biasa disebut Golput yang ada di masyarakat kita sekarang ini. Sigit menambahkan alsannya adalah rakyat sudah tidak peduli lagi dengan pemimpinnya karena selama beberapa dekade terakhir rakyat hanya di obrali janji-janji manis para calon legislatif namun pada saat menjabat mereka melupakannya terbukti kesejahteraan rakyat tidak dirasakan dengan baik seperti pendidikan yang mahal dan gaji buruh yang memprihatinkan , Aspirasi-aspirasi yang tidak didengar oleh para petinggi membuat rakyat juga balik tidak peduli termasuk pada pemilihan umum 9 April nanti. Alasan lain adalah rakyat termasuk saya dibuat bingung dengan banyaknya partai yang ikut serta dalam PEMILU tahun ini ,tambah Sigit. Berkaitan dengan itu seorang teman Sigit bernama Dharma mengungkapkan akan tetap menggunakan haknya untuk memilih tapi hanya pada pemilihan presiden nanti , dia menambahkan bahwa Presiden terpilih haruslah dari sipil karena yang bisa merasakan apa yang dirasakan warga sipil dalah kalangan sipil itu sendiri.

Soft News

Tidak Bisa Ikut Men-Contreng
Mulyadi seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UPN “veteran’ menyatakan tidak bisa ikut mencontereng pada PEMILU 9 April nanti karena tidak mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP). Mahasiswa asal makassar yang menuntut ilmu di Yogyakarta ini mengatakan bahwa dia belum bisa mengurus KTP karena data-data dirinya masih dikampung halamannya dan untuk membuat kartu penduduk sementara harus menetap setidaknya 6 bulan di tempat dimana dia ingin membuat KTP yaitu DI Yogyakarta. Mudah-mudahan ada seseorang yang mengerti untuk bisa membantu Mulyadi agar bisa ikut menconterng dalam PEMILU nanti.


oleh:

Ridha Rezeqi Rahman (153070333)

Jumat, 27 Maret 2009

PKS Angkat Bencana

PKS Angkat Bencana


Hard News
Salah satu partai politik yang ikut serta dalam meramaikan pemilu di Indonesia cukup beragam, mulai dari cara berkampanye hingga janji yang di umbar secara hiperbolis. Seorang mahasiswa dari salah satu universitas swasta di Yogyakarta yang secara kebetulan ikut dalam suatu kampanye untuk suatu penelitan menuturkan bahwa selama masa kampanye ini lingkungan masyarakat terutama ruas- ruas jalan yang strategis menjadi semerawut. Menurutnya, kampanye yang masih menggunakan pamflet dirasa masih kurang efektif dan hanya menggotori lingkunagn saja, “sebaiknya mereka menggunakan kampanye secara door to door”.
Menurut Anggoro Wahyu Dewanto yang juga ikut dalam kampanye PKS untuk tujuan penelitian tersebut menuturkan bahwa kampanye PKS menggunakan propaganda yang berbeda daripada partai yang lain. PKS lebih menggugah sisi psikologis masyarakat contohnya mengangkat bencana alam di Aceh dan perang yang sedang trjadi di Palestina. Selain itu ketua partai ini yaitu Hidayat Nurwahid juga melakukan suatu tindakan yang menarik perhatian masyarakat, yaitu bersepeda dari Timoho ke lokasi kampanye yaitu di Mandala Krida.


Soft News
Partai Keadilan Sejahtera (PK-Sejahtera) merupakan pelanjut perjuangan Partai Keadilan (PK) yang dalam pemilu 1999 lalu meraih 1,4 juta suara (7 kursi DPR, 26 kursi DPRD Propinsi dan 163 kursi DPRD Kota/Kabupaten).
PK-Sejahtera percaya bahwa jawaban untuk melahirkan Indonesia yang lebih baik di masa depan adalah dengan mempersiapkan kader-kader yang berkualitas baik secara moral, intelektual, dan profesional. Karena itu, PK-Sejahtera sangat peduli dengan perbaikan-perbaikan ke arah terwujudnya Indonesia yang adil dan sejahtera. Kepedulian inilah yang menapaki setiap jejak langkah dan aktivitas partai. Dari sebuah entitas yang belum dikenal sama sekali dalam jagat perpolitikan Indonesia hingga dikenal dan eksis sampai saat ini.


Disusun oleh : Muhammad Krista A. ( 153070244 )

Kamis, 26 Maret 2009

Hardnews Dan Softnews

Hard News

Mengapa Golput ?

Yogyakarta,19/03 Lebih baik golput,daripada memilih wakil rakyat yang tidak mewakili rakyat.Aku suka demokrasi tapi gak suka watak wakilnya sok buta,tuli dan bisu biarkan saja mereka berjalan dengan sendirinya,toh dia gak peduli kita,ujar Faisal salah seorang ketika ditanya tentang seputaran golput yang kerap menjadi fenomenal saat suasana pemilu berlangsung. Apakah pemilu di Indonesia yang akan memilih anggota legislative dan presiden dan wakil presiden tahun 2009 nanti, memiliki tingkat partisipasi rakyat yang tinggi? Jelas belum dapat diprediksikan. Karena dinamika politik akan terus berlangsung. Rakyat masih akan melihat kecenderungan politik beberapa bulan mendatang. Apakah pemilu mendatang akan memberikan harapan, solusi, dan perubahan yang diinginkan atau malah sebaliknya.Tetapi, berdasarkan hasil jajak pendapat yang dilakukan berbagai lembaga survey, memang menunjukkan tingginya golput (golongan putih), atau rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu. Faktor penyebab rendahnya tingkatnya partisipasi masyarakat terhadap pemilu ini dapat beragam. Umumnya, semakin besarnya tingkat ketidak percayaan masyarakat terhadap partai politik, tokoh politik, pemimpin partai politik, anggota dewan, dan lembaga-lembaga ekskutif, yang terlibat dalam pengelolaan negara.


Softnews

Banjir Pernik Kampanye


KESEMPATAN emas ternyata bisa juga datang dua kali. Setidaknya hal itu berlaku bagi para pengusaha sablon dan juga para pedagang jam di kawasan Pasar Senen, Jakarta.
MUSIM kampanye, perang isu, dan persaingan ketat para calon presiden (capres) juga membawa berkah. Untuk melakukan semua itu, diperlukan berbagai macam pernak-pernik perlengkapan kampanye untuk menarik simpatisan. Makanya, pesanan barang seperti kaus, pin, bendera, stiker, topi, dam jam tangan pun menderas. Tidak cuma yang recehan, pernik yang mewah pun tersedia.
"Pesanan sudah mulai datang sebelum penentuan nomor urut capres-cawapres kemarin. Sebut saja Agung seorang pedagang pin di kawasan malioboro yang mengaku kebanjiran pesanan dari beberapa parpol yang diminta membuatkan pin yang bergambarkan partai.
Namun Ibarat kata, tidak hanya capres dan cawapres yang harus memenangi "perang" dalam pemilu presiden, para pengusaha pernik juga harus "berperang" di medan yang lain. Maka dari itu Agung mesti pandai-pandai menerapkan strategi promosi yang baik bagi penjualannya. Hidup capres, hidup bisnis...!


Tugas penulisan berita :
Nama : Debby Eka Sampitri
Nim : 153070374

Kamis, 19 Maret 2009

Berita Hardnews dan Softnews

Hard news
PEMILU BERJUANG ATAU MENCARI UANG

Yogyakarta,19 maret 2009

Pemilu sekarang bukan berjuang untuk rakyat tapi untuk mencari uaang dari rakyat,begitu yang diutarakan Sigit mahasiswa HI UPN veteran Yogyakarta, mental pejabat sangat buruk, memang tidak semua seperti itu namun hampir semua mental pejabat lemah. Setahun pertama mereka menjabat memang untuk rakyat,namun berikutnya apa yang terjadi?? Pejabat mengisi perutnya sendiri, memperkaya diri sendiri dan golongannya serta mengembalikan modal kampanye pemilu. Lalu rakyat yang telah menitipkan suara ditelantarkan begitu saja. Rakyat masih belum merasakan perubahan dari pemimpin yang baru yang mengakibatkan terjadinya golput karena sudah tidak adanya lagi kepercayaan di masyarakat. Pejabat yang tadinya berjanji macam macam dan akhirnya tidak ditepati Seperti kebijakan SBY yang menurunkan BBM, tiu dapat menarik masyarakat untuk memilih kembali SBY menjadi presiden. Saya sendiri memilih golput seloroh Sigit sambil tertawa.

Softcopy

Yogykarta, 19 maret 2009

JASA SABLON PARTAI BANJIR ORDER
Semakin banyak partai baru bermunculan semakin menguntungkan buat pengusaha percetakan maupun usaha sablon, dikarenakan banyak partai yang membuat kaos partai,spanduk dan iklan iklan yang dapat mengkampanyekan calon legislative tersebut.
Seperti yang diutarakan Aji, pengusaha pemula sablon yang pada awalnya membuka usaha sablon untuk topi sekolah mulai merambah ke sablon partai, karena menurut ia bisnis kaos partai lumayan menghasilkan. Alhasil semakin banyak partai semakin banyak umbul-umbul/bendera yang terpampang di setiap ruas ruas jalan yang ternyata menimbulkan kesan semerawut. Seharusnya bendera-bendera tersebut dipasang dengan rapi tidak acak acakan.

Nama : Ucha Fernandez
NIM : 153070327

Rabu, 18 Maret 2009

"Perbedaan Hard news dan Softnews"

A. Hard News
Berita hard news adalah berita yang lugas, singkat, langsung ke pokok persoalan dan fakta-faktanya. Berita jenis hard news harus memenuhi unsur 5W +1H secara ketat dan harus cepat-cepat dimuat, karena terlambat sediki bisa basi. Istilah hard news lebih mengacu ke isi beritanya, sedangkan istilah straight news lebih mengacu ke cara penulisannya.

B. SoftNews
Berita softnews adalah berita dari segi struktur penulisan lebih luwes, dan dari segi isi tidak terlalu berat. Softnews umumnya tidal terlalu lugas, tidak kaku, atau ketat,khususnya dalam soal waktunya misalnya tulisan untuk menggambarkan kesulitan yang dihadapi masyarakat kecil akibat krisis moneter (ekonomi) akhir-akhor ini. Selama krisis itu masih berlanjut, berita itu masih bisa diturunkan.
Dari segi bentuknya, softnews masih bisa diperinci lagi menjadi dua : news feature dan feature. Feature adalah sejenis tulisan khas yang berbentuk luwes, tahan waktu, menarik strukturnya tidak kaku, dan biasanya mengangkat aspek kemanusiaan. panjang tulisan feature bervariasi dan boleh ditulis seberapa panjang, sejauh masih menarik.
Sedangkan news feature adalah feature yang mengandung unsur berita. Misalnya, tulisan yang menggambarkan peristiwa penangkapan seorang pencuri oleh polisi, yang diawali kejar-kejaran, tertangkap, lepas lagi dan semua liku-liku proses penangkapan itu disajikan secara seru dan menarik (dramatis).

nama : Ucha Fernandez
nim :153070327

Selasa, 17 Maret 2009

PERBANDINGAN ANTARA HARD NEWS DENGAN SOFT NEWS

HARD NEWS (berita hangat)

punya arti penting bagi banyak pembaca, pendengar dan pemirsa karena biasanya berisi kejadian yang “terkini” yang baru saja terjadi atau akan terjadi di pemerintahan, politik, hubungan luar negeri, pendidikan, ketenagakerjaan, agama, pengadilan, pasar finansial, dan sebagainya.


SOFT NEWS (berita ringan)

biasanya kurang penting karena isinya menghibur, walau kadang juga memberi informasi penting. Berita jenis ini sering kali bukan berarti terbaru. Di dalamnya memuat berita human interest atau jenis rubrik feature. Berita jenis ini lebih menarik bagi emosi ketimbang akal pikiran.


PERBANDINGAN

Hard news, meski punya arti penting, biasanya tidak menarik pembaca, pendengar atau pemirsa, karena isinya kurang menarik bagi banyak orang dan sering kali lebih sulit dipahami ketimbang soft news, terutama jika orang tidak mengikuti perkembangan beritanya setiap hari. Meskipun para reporter selalu “menyisipkan” beberapa latar belakang penting, pembaca masih perlu memikirkan informasi yang disajikan guna memahami signifikasinya. Akibatnya, berita tentang fakta untuk berita hangat biasanya diiringi dengan liputan interpretatif di mana reporter menjelaskan signifikan fakta tersebut dan memberi liputang latar belakang yang dibutuhkan para pembaca untuk memahami apa yang mereka baca, dengar dan lihat. Sering kali tipe berita ini ditulis oleh reporter yang berpengalaman dan memiliki keahlian, misalnya di bidang politik luar negeri atau sains. Interpretasi ini, yang terkadang berkaitan dengan opini, biasanya memuat sudut pandang si penulis.


Tugas Penulisan berita, di buat oleh :
Baskoro Ady Pramono ( 1530 70 239 )

Selasa, 10 Maret 2009

Pergulatan Halus Infotainment

Pergulatan Halus Infotainment

Infotainment merupakan suatu hal baru yang menimbulkan sebuah fenomena yang banyak diperdebatkan oleh masyarakat kita. Mereka merasa binggung apakah infotainment merupakan suatu berita ataukah hanya informasi hiburan semata. Pada tanggal 10 Maret 2009, UPN Yogyakarta jurusan Fisip berkesempatan untuk mengadakan seminar yang bertemakan “Apakah Infotainment Merupakan Berita Atau Informasi?” yang menghadirkan narasumber ternama dari bidang Pertelevisian Indonesia. Diantaranya adalah Bapak Sasa Djuarsa Sendjaja selaku Ketua KPI, Bapak Raldy Doy selaku Co. Communication TV One, dan Ibu Erica Adriarini yang pernah menjabat sebagai produser dari beberapa acara infotainment diantaranya adalah Silet.
Seminar yang dimulai pukul sepuluh pagi ini bagai pengadilan untuk Ibu Erica, pasalnya semua bab yang didiskusikan seperti memojokkan dan infotainment lebih cenderung sering melakukan pelanggaran etika jurnalisme. Bapak Sasa selaku ketua KPI atau “polisi pertelevisian” yang sering mengurusi pelanggaran- pelanggaran tersebut menjelaskan bahwa infotainment masuk dalam kategori “yellow journalism” atau jurnalis rendah yang hanya mengejar rating atau pasar dan mengandung unsur popularitas, konflik, sensasi, dan seks. Penjelasan ini diperkuat dengan masuknya infotainment kedalam tujuh dosa media yang dicetuskan oleh Johnson dan sangat rentan akan pelanggaran etika jurnalisme. Sementara itu Ibu Erica berusaha untuk menjelaskan bahwa infotainment itu tidak hanya berkutat dengan permasalahan artis saja, namun timbal balik dari artis tersebut yang membuka suatu wawasan baru. Beliau juga menceritakan kisahnya selama menjadi produser dari beberapa acara infotainment.
Infotainment tumbuh dan berkembang sangat pesat diantara masyarakat yang juga dipengaruhi oleh masyarakat itu sendiri. Tinggal bagaiman masyarakat jeli dan kritis dalam memilih acara atau program televisi yang bermutu. Menurut penjelasan Bapak Raldy Doy, isi televisi di bagi kedalam dua kategori, yaitu program dan iklan. Beliau menjelaskan seluk beluk dunia pertelevisian, baik itu soal persaingan, perizinan, dan lain sebagainya. Beliau juga pernah mengalami masalah dalam penayangan acara televisi, dan secara tidak langsung beliau juga harus berhadapan dengan Bapak sasa. Setelah diadakan sesi tanya jawab,seminar ini ditutup dengan beberapa games atau permainan yang diadakan oleh panitia.


Muhammad Krista A.
153070244

Infotaiment Cerdas Bukan Khayalan





TV bukan saja sarana media tetapi juga berfungsi sebagai sarana sosial,budaya,ekonomi dan politik. TV dalam kondisi tertentu mempunyai kekuatan pengaruh yang kuat terhadap khalayaknya. Dunia tv di Indonesia telah berkembang menjadi industry yang menjual isi program sebagai komuditas. Salah satunya program Infotaiment.Dalam seminar yang diselenggarakan oleh jurusan komunikasi Universitas Pembagunan Nasional Veteran Yogyakarta pada tanggal 10 Maret 2009 mengangkat tema Jurnalisme Infotaiment “ Berita ataukah hiburan semata”. Menurut Erika Andriarini (ex.producer pelaksana silet.RCTI salah satu pembicara dalam seminar ini program mengatakan infotaiment itu cerdas maksudnya infotaiment selain memberikan hiburan juga memberikan informasi misalnya saja dengan liputan prestasi-prestasi artis yang karya film-filmanya bisa ikut festival di luar negri dan infotaiment juga mengangkat hal-hal unik dari artis yang menyangkut human interest,jadi bukan gossip-gosip artis yang tidak penting saja. Infotaiment juga menggali sumber-sumber berita berdasarkan fakta yang ada tanpa ada unsur di lebih-lebihkan & dramatisasi dengan begitu public figure yang menjadi narasumber tidak di rugikan Karena mereka juga memiliki Quality Control dan juga memiliki etika jurnalime.



Penulisan Berita oleh
DEBBY EKA SAMPITRI (153070374)

Infotainment ; 'Dosa Media'


Yogyakarta (10/03/09) telah diadakan pembukaan sebuah acara yang diadakan oleh himpunan mahasiswa jurusan komunikasi fisip UPN veteran Yogyakarta yang dinamai dengan “Communication Freak”. acara ini dimulai dengan Talkshow jurnalistik dengan tema "Jurnalisme Infotainment, Berita atau HIburan semata?". Hadir sebagai pembicara Sasa Djuarsa Sendjaja (Ketua KPI), Raldy Doy (Corporate Communication TV One), Erika Andriarini (Ex Produser Pelaksana Silet RCTI) dan di dampangi Agung Prabowo (Akademisi Komunikasi UPN "V" Yogyakarta) sebagai moderator.

Seminar dimulai pukul 10.00 WIB membahas tentang menjamurnya infotaiment di masyarakat akibat hasil rating yang meunjukkan pemirsa televisi lebih memilih berita infotaiment daripada menonton acara yang lebih mendidik lainnya sebagai tontonan favorit mereka.
Sasa Djuarsa Sendjaja berpendapat bahwa jurnalisme infotainment merupakan ‘dosa media’ yang memuat distorsi informasi, dramatisasi fakta palsu, mengganggu privacy, pembunuhan karakter dan eksploitasi seks. Atas nama pasar semua itu jadi sah-sah saja oleh PH (Production House, red ) yang memproduksi tayangan infotainment ,tambah Djuarsa.
Lain halnya menurut Erika Andriarini, mengatakan bahwa infotainment bias jadi sarana pendidikan bagi masyarakat , karena dari situ mereka bias belajar dari kehidupan orang lain terutama para artis. Masyarakat sendirilah yang menilai mana tontonan yang layak untuk mereka,lanjutnya.
seorang peserta seminar mengaku mendapat wawasan baru tentang jurnalisme infotaintment setelah mengikuti seminar ini. "saya jadi tahu bagaimana sebuah PH memproduksi sebuah acara infotainment..." jelas Ryan seorang peserta seminar. Ditemui ditempat yang sama pesrta seminar lain bernama Bella mengaku jengkel dengan media yang menayangkan infotainment karena tidak bisa memfilter tayangannya sehingga berdampak buruk bagi masyarakat.
salah seorang penyelenggara seminar ,Ipang menjelaskan bahwa seminar ini merupakan rangkaian dari acara CF yang diadakan dengan tujuan untuk memberikan pengertian kepada mahasiswa agar tidak terjebak dengan tayangan tv yang menyesatkan dan tidak mempunyai hal yang positif juga nilai berita yang baik.

Oleh:
Ridha Rezeqi Rahman – 153070333-

Jurnalistik Infotainment Tak Perlu Diperdebatkan

Sekarang ini tidak perlu lagi menyatakan infotainment itu karya jurnalistik atau bukan karena apa yang dikerjakan oleh para pekerja infotainment itu adalah juga pekerjaan wartawan.Dalam seminar yang diselenggarkan di universitas pembanguann nasional veteran Yogayakarta pada tanggal 10 maret 2009 yang bertema jurnalime Infotainment "berita atau kah hiburan semata.Dihadiri 3 pembicara salah satunya Erika Andriarini ex Produser Pelaksana siaran infotaiment Silet yang diusung RCTI.Tayangan atau peliputan infotainment juga didasarkan pada adanya realitas dan bukan sekedar membungkus gosip-gosip yang tidak jelas.Menurut dia, hal tersebut merupakan konsekuensi dari komersialisasi media yang semakin meluas dan mengglobal.Intinya adalah persaingan dalam industri media telah menjadikan satu dorongan kuat bagi tayangan infotainment dan para pekerjanya untuk menempati posisi yang cukup penting dalam masa sekarang ini.
Wartawan infotainment membutuhkan berita dan nara sumber artis-nya, sementara artis membutuhkan pula wartawan untuk mempromosikan diri mereka. Sehingga disini terjadilah apa yang disebut simbiosis mutualisme diantara keduanya.


penulisan berita di buat oleh :

Nazru Zarra Alirais (153070332)

"Diantara Realita,Idealis dan Panggung Hiburan"

10, Maret 2009

Siang itu Pk.10.15 di UPN Veteran Babarsari FISIP Komunikasi tepat dilantai atas diadakan talkshow atau seminar yang diadakan oleh Communication Freak sebuah event yang diadakan oleh FISIP Komunikasi dengan judul JURNALISME INFOTAINMENT “Berita atau hiburan semata” yang dihadiri oleh Bpk. Sasa Djuarsa Sendjaja (Ketua KPI), Bpk.Raldy Doy (corporate communication TV one) dan Erika Andriarini (ex.producer pelaksana silet.RCTI) dan moderator Bpk Agung dari UPN Veteran Yogyakarta

Uniknya lagi Bpk.Raldy Doy adalah alumni UPN Veteran dari Tehnik Geologi lulusan tahun 1991/1992. Lalu kemudian menarik untuk dibahas seputar infotainment yang banyak dipertanyakan oleh mahasiswa yang hadir mengikuti seminar siang itu.Dan semua pertanyaan yang telah diajukan oleh mahasiswa terjawab dengan lugas oleh pembicara seperti yang di utarakan Erika Andriarini (ex.producer pelaksana silet.RCTI) “bahwa tidak ada persengkongkolan pihak program gossip dengan artis yang sering diberitakan oleh program gossip manapun” namun berbeda tanggapan dari Bpk.Sasa Djuarsa Sendjaja (Ketua KPI) yang mengatakan “bahwa infotainment sekarang kebanyakan entertainmennya dan kurang informasinya, tapi beginilah realitanya masyarakat senang dengan acara yang seperti itu”. Dan tambahan dari Bpk.Raldy Doy (corporate communication TV one) yang mengatakan “bahwa kerja KPI sekarang lebih produktif dalam memperhatikan siaran atau program yang ditayangkan oleh stasiun swasta yang ada di Indonesia.”

Ternyata acara yang berlangsung kurang lebih 3 jam tersebut cukup banyak diminati mahasiswa, dan diakhiri dengan beberapa game menarik dari Bpk.Raldy Doy (corporate communication TV one).

Nama : Ucha Fernandez
Kelas : B
NIM :153070327

BERITA ATAU HIBURAN

Event tahunan himpunan mahasiswa jurusan komunikasi yang bernama Communication Freak sering mengadakan sebuah rangkaian acara. Acara tersebut antara lain Seminar Advertising, Public Relation, dan Jurnalistik.
Pada event tahun ini salah satu seminar yang menarik yaitu seminar dalam bidang jurnalistik, yang bertajuk Jurnalisme Infotaiment Berita ataukah Hiburan semata. Seminar tersebut berlangsung pada hari selasa, 10 Maret 2009. Dalam acara yang berlangsung sekitar 3 jam tersebut mendatangkan seorang ketua Komisi Penyiaran Indonesia yang bernama Sasa Djuarsa Sendjaja. Perbincangan yang menarik tersebut juga hadir seorang Corporate Communicatian TV One. Menariknya Corporate Communicatian dari TV One yang bernama Raldy Doy adalah Alumni dari Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" dari Fakultas Geologi. Dan pembicara yang ex Produser Pelaksana siaran infotaiment Silet yang diusung RCTI tersebut adalah seorang perempuan berambut cepak yang bernama Erika Andriarini.
Acara yang berlangsung di ruang seminar kampus II Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta tersebut cukup diminati oleh kalangan mahasiswa UPN "V". Buktinya tidak hanya mahasiswa Ilmu Komunikasi saja yang menghadiri acara tersebut. Mahasiswa dari Hubungan Internasional juga turut meramaikan acara tersebut.
Acara tersebut tidak hanya sebuah obrolan serius saja, namun ada sesi kocak yang ditunjukan oleh 2 orang mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN "V". Dua mahasiswa tersebut bernama Nopal dan Probo.



Tugas Penulisan berita, di buat oleh :
Baskoro Ady Pramono ( 1530 70 239 )

Kamis, 05 Maret 2009

Jus Uang Bagi Masyarakat

Jus Uang Bagi Masyarakat
Bagi seorang Doddy Adi Wijaya (24), jus buah tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Pemuda asli kota pahlawan, Surabaya, ini berhasil membuktikan bahwa jus buah juga bermanfaat sebagai sumber rezeki yang menjanjikan. Berawal dari tekad membiayai kuliah tanpa menyusahkan orangtua, Doddy mulai berjualan jus buah pada bulan Februari 2007 lalu. Berbekal tabungan sebesar Rp 12 juta, Doddy nekat berjualan jus dengan tiga buah gerobak di tiga lokasi strategis, yakni Jalan Solo, Jalan Kaliurang, dan Jalan Magelang. Tidak hanya uang, ia pun rela mengorbankan waktu kuliahnya untuk menekuni bisnis ini. Awalnya dirirnya sempat ragu apakah usaha ini bisa berhasil atau tidak. Sebab, setiap orang bisa membuat jus buah di rumah dan juga sudah banyak restoran yang menjual jus buah di Yogya.
Akan tetapi, keraguan itu berhasil ditepisnya. Sang ayah, Hendra, berhasil meyakinkan Doddy bahwa usaha jus buah tetap berprospek cerah selama Doddy menjaga kualitas jus buatannya. Misi usaha berlabel Juice Q-ta ini juga cukup jelas, yakni menyosialisasikan jus buah sebagai minuman kesehatan yang bermanfaat bagi tubuh. Di sisi lain, jus buah sebagai minuman kesehatan juga sedang menjadi tren dan gaya hidup masyarakat modern. Namun, tidak banyak orang yang mau membuat sendiri jus buah dengan alasan tidak memiliki waktu luang. Berbekal keyakinan dan semangat kerja keras, akhirnya dalam tempo kurang dari enam bulan Doddy sudah bisa kembali modal. Ia pun segera melebarkan sayap Juice Q-ta. Saat ini, Doddy sudah memiliki 15 gerobak jus yang tersebar di berbagai titik strategis di Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Bahkan, tahun ini ia merencanakan untuk menambah jumlah gerobak jus menjadi 20 buah. Setiap gerobak jus mampu menjual rata-rata 100-130 gelas plastik per hari.
Satu gelas itu berisi jus buah 330 cc, yang dijual seharga lebih kurang Rp 4.000. Jika dihitung-hitung, dalam satu hari total pendapatan yang mengalir ke kantong Doddy setidaknya mencapai Rp 6 juta. Jumlah yang amat besar untuk ukuran Doddy yang saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa tingkat akhir jurusan Teknik Industri di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Mengenai harga jual Juice Q-ta yang agak mahal jika dibandingkan dengan kompetitor lain, Doddy mengaku tidak mengambil untung banyak. Besar keuntungan yang saya ambil di bawah 20 persen. Harga jus menjadi mahal karena saya memakai buah yang berkualitas, gula pasir kualitas terbaik, dan susu kental manis yang mereknya terkenal, ujar Doddy. Sebagai contoh, untuk segelas jus nanas, Doddy tidak segan memakai bahan baku satu buah nanas utuh. Setelah dicampur sedikit es serut, sesendok gula pasir, dan sedikit susu kental manis, buah nanas itu dihancurkan dengan blender. Hasilnya adalah segelas jus nanas yang kental dan kaya akan serat-serat asli buah. Selain nanas, Juice Q-ta juga menyediakan jus alpukat, stroberi, apel, anggur, pir, tomat, wortel, mangga, sirsak, dan jambu biji. Agar kualitas Juice Q-ta tetap terjaga, Doddy juga melatih para pekerjanya hingga mahir. Sampai saat ini sudah ada sekitar 17 orang yang bekerja sebagai pembuat jus di Juice Q-ta. Jumlah pekerja diperkirakan akan bertambah karena tingkat penjualan jus terus naik. Itu artinya, Doddy juga membuka peluang pekerjaan bagi para karyawannya.
Muhammad Krista A. (153070244)

Selasa, 03 Maret 2009

Polisi Tingkatkan Razia Kendaraan

Yogyakarta, Senin 23 Februari Polantas daerah Babarsari menggelar razia kendaraan di depan SPBU BABARSARI. Razia yang di gelar membuat beberapa pengendara kelabakan karena tidak membawa dokumen yang lengkap seperti STNK,SIM atau menggunakan Helm.Tak hanya kendaraan roda dua saja yang menjadi sasaran operasi,semua jenis kendaraan roda empat pun di Razia.

Pengendara yang berhasil di jaring karena tidak menggunakan helm standar,jumlahnya cukup banyak,termasuk Mahasiswa dan Pelajar.

Razia ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran berlalulintas juga mengantisipasi terjadinya kasus pencurian yang sering terjadi.

Tugas Penulisan Berita Di buat Oleh :

Debby Eka Sampitri (153070374)

KSM ILMU KOMUNIKASI UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
TINGKATKAN KEAHLIAN DAN BAKAT MAHASISWA
Kelompok Studi Mahasiswa atau yang lebih dikenal dengan singkatan KSM mugkin sudah tidak asing lagi didengar di telinga kita. KSM merupakan kegiatan mahasiswa yang sesuai dengan jurusan yang telah diambil. KSM yang tidak lebih bertujuan untuk mengembangkan sebuah bakat yang dipunyai ataupun sebelumnya tidak mempunyai bakat sama sekali.
Kelompok Studi Mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta khususnya Jurusan Ilmu Komunikasi misalnya. Di kampus ini dijumpai beberapa KSM yang tentunya berbau Komunikasi, fotografi, audio visual, radio, dan pers. Fotografi Komunikasi atau yang lebih dikenal dengan FOTKOM 401 kajiannya adalah tentang dunia fotografi, disana akan diperkenalkan tentang kamera, bagaimana untuk mengoperasikan kamera dan juga untuk memperoleh hasil foto yang bagus. KSM lain yang dapat ditemui adalah Audio Visual Komunikasi atau AVIKOM, kajiannya tentang dunia film. Di KSM ini hal-hal yang cenderung ke perfilman akan diketahui. KSM lain adalah Crast FM, KSM ini adalah KSM yang mengkaji tentang radio, yang juga diajarkan bagaimana teknik untuk melakukan siaran. Di KSM yang terdapat di UPN “Veteran” Yogyakarta Jurusan Ilmu Komunikasi juga ada yang bersifat seperti wartawan, yaitu JAPIT. KSM ini cenderung ke arah jurnalistik, yang didalam KSM ini akan mengajarkan tentang bagaimana untuk mencari sebuah berita.
Dari sumber yang diperoleh melalui ketua KSM-KSM ini, hal yang didapatkan sangatlah banyak, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, selain pengetahuan, juga mengembangkan sebuah bakat, lebih meningkatkan lagi keahlian yang dimiliki, dan juga menambah relasi yang tentunya sangat berguna untuk kedepannya. Dalam KSM-KSM ini tidak membedakan anggota baru dan anggota lama, karena pada hakikatnya adalah sama-sama belajar dan saling berbagi ilmu.

Tugas Penulisan Berita, dibuat oleh :
Nasru Zarra Alirais (153070332).