Kamis, 26 Maret 2009

Hardnews Dan Softnews

Hard News

Mengapa Golput ?

Yogyakarta,19/03 Lebih baik golput,daripada memilih wakil rakyat yang tidak mewakili rakyat.Aku suka demokrasi tapi gak suka watak wakilnya sok buta,tuli dan bisu biarkan saja mereka berjalan dengan sendirinya,toh dia gak peduli kita,ujar Faisal salah seorang ketika ditanya tentang seputaran golput yang kerap menjadi fenomenal saat suasana pemilu berlangsung. Apakah pemilu di Indonesia yang akan memilih anggota legislative dan presiden dan wakil presiden tahun 2009 nanti, memiliki tingkat partisipasi rakyat yang tinggi? Jelas belum dapat diprediksikan. Karena dinamika politik akan terus berlangsung. Rakyat masih akan melihat kecenderungan politik beberapa bulan mendatang. Apakah pemilu mendatang akan memberikan harapan, solusi, dan perubahan yang diinginkan atau malah sebaliknya.Tetapi, berdasarkan hasil jajak pendapat yang dilakukan berbagai lembaga survey, memang menunjukkan tingginya golput (golongan putih), atau rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu. Faktor penyebab rendahnya tingkatnya partisipasi masyarakat terhadap pemilu ini dapat beragam. Umumnya, semakin besarnya tingkat ketidak percayaan masyarakat terhadap partai politik, tokoh politik, pemimpin partai politik, anggota dewan, dan lembaga-lembaga ekskutif, yang terlibat dalam pengelolaan negara.


Softnews

Banjir Pernik Kampanye


KESEMPATAN emas ternyata bisa juga datang dua kali. Setidaknya hal itu berlaku bagi para pengusaha sablon dan juga para pedagang jam di kawasan Pasar Senen, Jakarta.
MUSIM kampanye, perang isu, dan persaingan ketat para calon presiden (capres) juga membawa berkah. Untuk melakukan semua itu, diperlukan berbagai macam pernak-pernik perlengkapan kampanye untuk menarik simpatisan. Makanya, pesanan barang seperti kaus, pin, bendera, stiker, topi, dam jam tangan pun menderas. Tidak cuma yang recehan, pernik yang mewah pun tersedia.
"Pesanan sudah mulai datang sebelum penentuan nomor urut capres-cawapres kemarin. Sebut saja Agung seorang pedagang pin di kawasan malioboro yang mengaku kebanjiran pesanan dari beberapa parpol yang diminta membuatkan pin yang bergambarkan partai.
Namun Ibarat kata, tidak hanya capres dan cawapres yang harus memenangi "perang" dalam pemilu presiden, para pengusaha pernik juga harus "berperang" di medan yang lain. Maka dari itu Agung mesti pandai-pandai menerapkan strategi promosi yang baik bagi penjualannya. Hidup capres, hidup bisnis...!


Tugas penulisan berita :
Nama : Debby Eka Sampitri
Nim : 153070374

Tidak ada komentar:

Posting Komentar